Saturday, 6 April 2013

KEMANGI


Tanaman Kemangi
Sekitar tahun 2009, pertama kali aku mengenal apa itu blog,  mulai dari Blogspoot dari Google, Wordpress, dan lain sebagainya. Keseringan berinteraksi dalam dunia maya dan ingin mengikuti perkembangan teknologi membuat tanganku “gatal” harus membuat blog biar tidak dibilang gaptek.

Sayangnya rasa ingin tahu-ku tak berkembang ke arah yang lebih kreatif karena setelah mengetahui cara membuat, mengenal beberapa fitur yang ditawarkan semuanya berjalan statis bagai air dalam kolam yang tak pernah diganti hingga password dan nama blognyapun aku lupa. Tak urung blog barupun dibuat lagi, namun penyakit lama muncul lagi bagai asam lambung yang timbul ketika makan acar berlebihan.

Tak terasa seiring berjalannya waktu ketika memasuki tahun 2012 ini, pucuk-pucuk daun Kemangi mulai merekah seiring datangnya musim hujan, harum semerbak dari daun-daun mudah menusuk hidung pada sekitar tempat tinggalku. Tak seperti daun dewasa yang telah merekah,  daun-daun mudah ini seakan menyuruh sang Khalik segera mengeluarkan ia dari batangnya agar secepatnya bisa menerima sinar Matahari pagi, demi memenuhi kewajibannya sebagai daun untuk berfotosintesis seperti kakak-kakaknya. Begitupun aku yang mulai duduk di depan laptop di awal tahun 2013 ini untuk menulis dalam sebuah blog.

Tanaman yang dinamakan Kemangi mungkin saja tak bernama Kemangi kalau bukan karena hanya bisa dirasakan di hidung namun bisa dirasakan di lidah ketika aromanya muncul dalam setiap masakan seperti kuah ikan atau sambal oleh ibu-ibu di dapur.
Di atas Batu Kubur (Makam orang Sumba)
Seperti halnya aku, spirit untuk menulis dalam blog tentang cerita hal menarik mungkin tak beraroma seperti Kemangi kalau bukan karena dorongan spirit Sahabatku serta beberapa Blog Traveler.


Tentu saja seperti Kemangi yang bisa membaui setiap menu masakan aku juga sama akan membaui setiap netters dengan segala cerita yang kuanggap menarik dari panorama alam, cerita budaya, sosok inspirasi dan lainnya yang mungkin terlewatkan dan dirasa biasa oleh mata kita.
Semoga saja semangatku ini tak layu dan tak lekang oleh waktu, bagai Kemangi kekurangan air ketika memasuki musim panas, namun aromanya tetap memberi ispirasi lewat tulisan kreatif dalam blog ini. Salam!Ignas Kunda


No comments:

Post a Comment